Kaya33 – Pakar Ungkap Cara Terbaik Belajar Matematika untuk Anak

25 Soal Matematika Kelas 1 Semester 2, Pembahasan, dan Kunci Jawabannya
Jakarta

Matematika kerap menjadi mata pelajaran yang tidak disukai oleh anak. Namun, pakar ungkap kini ada cara lebih baik untuk mempelajarinya lho, Bunda.

Anak-anak pertama kali mengenal matematika biasanya bukan di ruang kelas, melainkan di meja sambil sarapan bersama keluarga atau saat bermain di taman. Pengenalan tentang angka dan berhitung dimulai dari hal-hal yang sederhana.

Para ilmuwan pun telah lama mengetahui bahwa pengalaman sehari-hari, seperti menghitung balok atau jumlah langkah menuju pintu rumah secara tidak langsung sudah menumbuhkan rasa penasaran anak akan berhitung. 

Dikutip dari laman Earth, sebuah laporan menyebutkan bahwa rasa penasaran atau number sense yang kuat membangun kelancaran dalam berhitung. Hal ini kemudian secara bertahap menunjang keberhasilan anak dalam aljabar, geometri, dan materi matematika lainnya. 

Langkah baru untuk anak belajar matematika

Kendati demikian, cara menghitung yang seperti itu masih menjadi perdebatan sengit: Haruskah guru berfokus pada hafalan tabel perkalian atau justru mendorong pemahaman anak tentang konseptual yang lebih dalam?

Berdasarkan eksperimen perilaku, riset longitudinal dan studi-studi lainnya, para peneliti menyimpulkan bahwa fakta dan konsep saling memperkuat satu sama lain.

Mereka meyakini kelancaran belajar matematika berawal dari pemahaman, meningkat dengan latihan terukur, dan diperdalam melalui refleksi serta diskusi.

Anak-anak sejak dini memulai dengan cara yang implisit, misalnya menggabungkan dua tumpukan biskuit dan memahami ada jumlah yang lebih besar tapi belum bisa menjelaskannya.

Seiring waktu, intuisi ini menjadi strategi eksplisit. Dengan latihan terarah dan berkelanjutan, idealnya strategi eksplisit ini menjadi otomatis dan dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tingkat tinggi.

Apa saja strategi yang bisa diterapkan?

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Psychological Science in the Public Interest ini, instruksi belajar matematika harus memberikan latihan yang cukup terarah. Tujuannya agar pola pikir anak bukan lagi sekadar hafalan, tapi untuk pemecahan soal yang tingkatnya lebih tinggi. 

“Kami memahami bahwa hafalan semata sebenarnya tidak terlalu berhasil. Agar berhasil, siswa perlu mampu memecahkan masalah dan memahami konsep,” kata peneliti senior dan manajer riset dalam pendidikan matematika, Jill Neumayer DePiper, PhD, seperti dikutip dari Parents.

Berikut lima cara utama belajar matematika yang sebaiknya diterapkan untuk anak saat ini:

1. Lebih banyak pemahaman konseptual

Guru dapat membantu siswa memahami konsep matematika dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, bukan sekadar menghafal prosedur dan rumus.

2. Menekankan penerapan sehari-hari

Siswa menggunakan contoh praktis dan relevan dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghitung jumlah perlengkapan yang dibutuhkan untuk pergi sekolah.

3. Kolaborasi dan diskusi

Siswa didorong untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah sambil menjelaskan cara berpikir mereka, bukan hanya mengerjakan lembar kerja sendiri-sendiri.

4. Membangun pola pikir yang lebih positif

Membangun kepercayaan diri siswa dan membantu mereka menyadari bahwa siapa pun bisa pandai dalam matematika.

5. Manfaatkan teknologi dan permainan

Masukkan lebih banyak aktivitas interaktif dan permainan strategi di jam belajar, agar matematika menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

Hal serupa disampaikan bahwa konsultan pendidikan senior yang berbasis di New York, Jen Gleason. Menurutnya, cara baru belajar matematika perlu berfokus pada membangun pemahaman konseptual siswa. Dengan begitu, mereka memahami apa itu matematika dan konsep dasar prosedur yang mereka pelajari.

“Anak-anak sekarang bekerja untuk menggunakan pemahaman konseptual yang mendalam ini untuk kemudian menerapkan pengetahuan tersebut, tapi ini bukan berarti tidak ada penekanan pada kefasihan. Masih ada penekanan besar pada kemampuan anak-anak untuk menerapkan algoritma dengan lancar,” sambungnya, seperti dikutip dari US News.

Peran matematika bagi masa depan anak

Studi ini juga mengungkapkan apa saja peran penting matematika bagi masa depan anak. Ditemukan bahwa anak dengan penguasaan berhitung yang kuat cenderung lebih siap belajar aljabar, memecahkan masalah kata, dan bernalar dengan pecahan.
 
Penelitian mengaitkan bahwa matematika bisa memberikan banyak manfaat, termasuk melatih logika, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, dan membantu memecahkan berbagai masalah secara sistematis.
 
“Kami ingin menegaskan bahwa para pendidik tidak perlu memilih antara latihan terukur dan diskusi kelas yang bermakna. Aktivitas penalaran dan diskusi singkat dapat memberi siswa kelancaran yang mereka butuhkan untuk berhasil,” kata penulis utama studi, Nicole McNeil dari University of Notre Dame.

Jangan ragu untuk diskusi bersama guru anak terkait hal ini untuk proses pembelajaran yang lebih baik ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

tags
categories
No category

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest Comments

No comments to show.