
Saat ini diketahui setidaknya ada dua jenis metode makan MPASI yang paling dikenal, yakni Baby Led Weaning (BLW) dan spoon feeding. Kadang masih sering didebatkan tentang mana yang jadi metode terbaik nih, Bunda.
Sebenarnya metode makan ini dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing anak. Jadi tidak melulu satu metode yang cocok di satu anak, lantas pasti cocok untuk anak lainnya juga.
Jika perlu, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu guna mengetahui mana metode makan yang paling sesuai dengan kebutuhan Si Kecil.
Apa itu Baby-Led Weaning (BLW)?
Metode BLW ini memungkinkan bayi ikut serta dalam waktu makan bersama keluarga. Mereka dapat memilih sendiri makanan yang ingin dimakan, dengan tekstur yang mudah dikunyah dan sudah dipotong kecil-kecil.
Terdapat banyak manfaat dari metode pemberian makan ini, Bunda. Hal tersebut diungkapkan oleh ahli gizi dan penulis buku Feeding Baby, Clancy Cash Harrison.
Salah satunya yakni membantu mengembangkan keterampilan motorik halus anak. Sebab seperti diketahui, pada metode BLW bayi akan belajar makan sendiri dan mengasah perkembangan motorik mereka.
“Baby-led weaning mendukung perkembangan koordinasi tangan-mata, keterampilan mengunyah, dan ketangkasan,” kata Harrison.
Lantaran bayi membutuhkan latihan berulang untuk mengembangkan keterampilan motoriknya, para peneliti pun berpendapat bahwa metode BLW bisa memberi banyak kesempatan untuk melatih keterampilan tersebut.
Apa itu spoon feeding?
Metode makan spoon feeding diterapkan ketika orang tua menyuapi bayi dimulai dari makanan tekstur halus atau puree, lalu secara bertahap beralih ke makanan yang lebih kental dan lalu ke makanan cincang.
Finger food bisa dikenalkan bersamaan dengan metode menyuapi sejak awal, atau setelah beberapa minggu ketika bayi sudah cukup mampu mengunyah makanan di dalam mulutnya.
Secara garis besar, perbedaan antara metode spoon feeding dan BLW adalah disuapi atau tidaknya Si Kecil. Pada metode BLW bayi akan makan sendiri dan mengeksplorasi makanan sesuai ritmenya, sementara pada spoon feeding bayi akan disuapi.
Pada metode spoon feeding, Bunda perlu memilih makanan padat pertama yang lembut. Setelah itu, bahan makanan dapat diolah menjadi bubur atau puree, untuk disuapi ke bayi dengan sendok.
Sebagai permulaan, coba makanan seperti sayuran matang yang dihancurkan (wortel, ubi jalar, atau ubi) atau buah-buahan seperti pisang, pir, atau apel yang dimasak dan dihaluskan.
“Tidak ada rekomendasi ketat apakah baby-led weaning adalah pendekatan yang lebih baik atau lebih buruk untuk memperkenalkan MPASI. Cara ini bisa dicoba jika orang tua tertarik, tapi bayi juga akan baik-baik saja jika disuapi terlebih dahulu,” kata Dokter Spesialis Anak sekaligus juru bicara American Academy of Pediatrics, Dr. Steph Lee, seperti dikutip dari Parents.
Apa yang perlu diperhatikan tentang metode BLW?
![]()
|
Meskipun metode BLW bisa menjadi pilihan yang baik bagi perkembangan bayi, penting untuk diingat bahwa metode ini tidak selalu cocok untuk semua bayi.
“Sebagai contoh, bayi dengan keterlambatan perkembangan atau masalah neurologis sebaiknya memulai makanan padat dengan cara yang lebih tradisional alias disuapi,” kata Dokter Spesialis Anak dan salah satu penulis The Pediatrician’s Guide to Feeding Babies & Toddlers, Dr. Dina DiMaggio.
Jika Bunda memilih untuk tidak menyuapi bayi, penting untuk tetap selalu mengawasi mereka saat makan dengan metode BLW. Selain itu, Bunda juga perlu lebih waspada terhadap risiko tersedak dan alergi makanan.
Metode BLW vs spoon feeding, mana paling baik?
Dalam beberapa tahun terakhir, metode BLW memang sedang mengalami peningkatan popularitas yang signifikan.
Kinzie Matzeller, seorang peneliti dari University of Colorado, memutuskan untuk meneliti tentang metode baby-led weaning. Hasil temuan mereka menunjukkan bahwa BLW tidak memberikan manfaat nutrisi yang signifikan, tetapi juga tidak memiliki kekurangan yang berarti.
Menurut penelitian yang dilakukan Matzeller, bayi yang makan makanan padat mengonsumsi kalori dalam jumlah yang sama dan tumbuh dengan laju serupa seperti bayi yang disuapi.
“Salah satu kekhawatiran utama terhadap baby-led weaning adalah belum diketahui apakah metode ini dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan bayi,” ujar Matzeller.
Dalam studi ini, Matzeller dan timnya meminta orang tua dari 100 bayi berusia 5 bulan yang tinggal di Denver, Colorado untuk melaporkan asupan makanan dan susu mereka selama tiga hari.
Orang tua juga diminta menimbang makanan di piring bayi sebelum dan sesudah makan untuk mengetahui secara akurat seberapa banyak yang dikonsumsi.
Proses ini kemudian diulang saat bayi berusia 9 dan 12 bulan. Tim Matzeller juga menimbang dan mengukur tinggi badan bayi pada setiap titik pengumpulan data.
Sebanyak 35 bayi yang mengikuti metode BLW, dalam studi ini ditemukan mendapatkan kurang dari 10 persen kalori dari makanan halus atau puree.
Matzeller tidak menemukan perbedaan signifikan dalam jumlah kalori yang dikonsumsi per kilogram berat badan bayi dari kedua kelompok selama periode studi.
Pada usia 9 dan 12 bulan, kelompok BLW mengalami peningkatan berat badan yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan usia dan tinggi badan mereka, tetapi perbedaannya sangat kecil.
Dengan kata lain, tidak terlalu ada perbedaan signifikan tentang metode BLW atau spoon feeding. Semua kembali pada kebutuhan masing-masing ya, Bunda.
Bunda bisa saja menerapkan metode spoon feeding terlebih dahulu di tahap awal MPASI, lalu seiring waktu dibarengi dengan BLW. Hal yang pasti, perhatikan respons bayi dan jangan lupa untuk selalu memantau tumbuh kembang Si Kecil.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)
No responses yet