Kaya33 – Panduan Cara Mengatasi Anak yang Susah Diatur agar Nurut sesuai Usianya

9 Kalimat yang Ingin Didengar Anak dari Orang Tuanya saat Sedih atau Bahagia
Jakarta

Seiring anak-anak tumbuh dan berkembang, perilaku mereka juga bisa berubah-ubah. Anak mungkin juga akan jadi semakin sulit diatur. Lalu bagaimana cara mengatasi sesuai dengan tahap usianya?

Cara terbaik untuk memahami perilaku anak-anak adalah dengan mengetahui apa yang dialami oleh mereka secara tahapan perkembangan, Bunda.

Pengetahuan ini akan membantu orang tua mendisiplinkan anak-anak tanpa harus berteriak, mengancam, atau sampai mengalami stres. 

Cara mengatasi anak yang susah diatur

“Disiplin adalah tentang membimbing dan mengajarkan anak, bukan tentang hukuman atau kemarahan,” ungkap Psikolog Anak dan penulis The Parenting Crisis, Scott Wooding dikutip dari Today’s Parent.

Menurut Wooding, ini juga bisa menjadi cara untuk membantu anak-anak belajar membedakan yang benar dan salah. Bagaimana cara mengatasi anak yang susah diatur agar nurut sesuai usianya?

Usia balita

Anak usia balita umumnya senang merengek, rewel, atau tantrum untuk memanipulasi. Kebanyakan balita berperilaku buruk karena mereka belum bisa mengekspresikan atau mengendalikan emosinya. 

“Mereka juga cenderung sangat ekspresif. Jadi saat mereka senang, mereka akan sangat senang. Dan saat mereka kesal, mereka akan benar-benar marah,” ungkap Elizabeth Pantley, penulis The No-Cry Discipline Solution.

Berikut tips disiplin untuk anak usia balita yang dapat Bunda coba lakukan:

1. Berikan pilihan

Balita sangat ingin mandiri dan memiliki kendali, jadi Bunda bisa coba memberikan mereka pilihan. Misalnya memilih pakaian yang hendak digunakan.

2. Tetap tenang

Balita sangat suka diperhatikan, jadi jika Bunda bereaksi berlebihan ketika mereka tidak sengaja melakukan kesalahan, bisa jadi mereka justru sengaja akan melakukannya lagi.

3. Cegah tantrum sejak awal

Cegah tantrum sejak awal dengan mengenali pemicunya. Sebagai contoh, jika anak selalu rewel saat lapar, pastikan Bunda selalu membawa camilan saat bepergian.

Usia prasekolah

Kemampuan mengingat dan komunikasi anak prasekolah mulai berkembang, selain itu mereka juga sudah lebih mampu mengikuti instruksi.

Menurut Pantley, kelompok usia ini sedang belajar keterampilan sosial seperti berbagi, sopan santun, dan menjalin pertemanan. Berikut tips disiplin untuk anak prasekolah:

1. Jangan meminta lebih dari dua kali

Sebisa mungkin cari kesempatan yang tepat untuk meminta sesuatu pada Si Kecil. Alasannya untuk menutup kemungkinan anak tidak mendengar ucapan tersebut. 

2. Amati perilaku baik anak

Orang tua sering kali terlalu sering memberi perhatian pada perilaku yang tidak baik, sehingga justru lupa memberi perhatian pada perilaku baik anak. 

Padahal apresiasi terhadap perilaku baik anak juga bisa membuat mereka lebih bersemangat melakukannya lagi.

3. Jadi role model yang diharapkan

Anak-anak lebih banyak belajar dari perilaku orang tua, dibandingkan dengan ucapan. Jika Bunda sering berteriak saat kesal, bukan tidak mungkin anak juga akan bersikap demikian. 

Usia sekolah

9 Kesalahan Orang Tua yang Rentan Membuat Anak Introvert, Termasuk Kasih Julukan PemaluIlustrasi/Foto: Getty Images/Nuttawan Jayawan

Anak umumnya sudah lebih mampu mengekspresikan perasaan dan menunjukkan kontrol diri. Menurut penulis Raise Your Kids Without Raising Your Voice, Sarah Chana Radcliffe, ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk membentuk perilaku masa depannya.

Berikut tips disiplin untuk anak usia sekolah:

1. Latih anak belajar dari kesalahan

Jangan selalu langsung memberi solusi saat anak memiliki masalah. Misalnya ketika anak sedang bertengkar dengan teman, tanyakan apa kira-kira yang bisa ia lakukan untuk mencegah ini terjadi kembali di lain waktu. 

Tujuannya adalah membantu anak belajar dari kesalahan agar bisa memperbaiki diri di kesempatan berikutnya.

2. Berikan kesempatan kedua

Jika memungkinkan, beri anak kesempatan kedua. Jelaskan kesalahan yang dilakukan anak dan ingatkan kembali perilaku yang diharapkan oleh orang tua. 

Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih saat anak berhasil berubah dan berperilaku lebih baik. 

3. Gunakan konsekuensi logis

Konsekuensi harus berkaitan langsung dengan perilaku anak. Sebagai contoh, jika anak sering terlambat ke sekolah karena susah bangun pagi, tidurkan lebih awal di malam hari.

Pembelajaran terbaik adalah ketika anak belajar sesuatu dari kesalahan tersebut, bukan berupa larangan dan hukuman saja.

Usia praremaja

Anak usia praremaja biasanya mulai senang berdebat dan menantang orang tua. Hal ini terutama berlaku pada masalah jadwal dan kebebasan. 

Misalnya berapa lama mereka boleh bermain komputer, apakah mereka boleh punya ponsel, atau larangan mengirim pesan teks. Berikut tips disiplin untuk praremaja:

1. Jangan bersikap mendikte

Saat menetapkan aturan dan batasan, libatkan anak dalam prosesnya sebisa mungkin. Jelaskan posisi Bunda sebagai orang tua, dengarkan pendapatnya, lalu kompromi. 

Kesediaan orang tua untuk fleksibel dan bernegosiasi berpeluang menghasilkan perilaku anak yang lebih kooperatif di masa depan.

2. Cari waktu tenang untuk negosiasi

Orang tua sering kali mencoba berdiskusi dengan anak praremaja saat mereka sedang marah. Hal ini justru mengajarkan bahwa keluhan mereka akan membuat orang tua mengalah. Pastikan Bunda selalu bersikap tegas, lakukan negosiasi setelah semua tenang di lain waktu.

3. Tetapkan ekspektasi yang jelas

Jika ada perilaku anak yang tidak sopan atau melewati batas, jangan ragu untuk menegur dan tetapkan ekspektasi yang jelas. 

Usia remaja

Orang tua perlu memahami bahwa di masa remaja perubahan cara kerja otak anak sedang terjadi. Selain itu, perubahan hormonal juga sedang terjadi, sehingga anak-anak mungkin belum sepenuhnya mampu mengendalikan perilaku mereka.

Berikut tips disiplin untuk remaja:

1. Tetap tenang

Remaja sebenarnya tidak senang mencari cara untuk membuat orang tua marah. Tetap tenang dan yakinkan diri bahwa ini bukan masalah pribadi.

Hal ini berarti anak sebenarnya tidak sedang ‘menyerang’ Bunda, tapi ia hanya karena ia tidak mendapatkan apa yang diinginkan sekarang.

2. Tetap tetapkan batasan yang sesuai

Selalu diskusikan bersama anak tentang aturan-aturan untuk disepakati bersama. Ingat juga untuk menambah kebebasan dan tanggung jawab seiring pertumbuhan anak.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

tags
categories
No category

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest Comments

No comments to show.