Menginjak usia 9 bulan, bayi sudah dapat diperkenalkan makanan dengan tekstur yang lebih padat, namun tetap lembut. Misalnya seperti nasi tim, lebih pada teksturnya dari bubur namun tetap lembut dan mudah dicerna.
Untuk Bunda ketahui lebih dahulu, dalam pembuatan MPASI, makanan yang diberikan bayi haruslah memenuhi kandungan makronutrien dan mikronutrien. Mengutip laman Kementerian Kesehatan RI, berikut makronutrien dan mikronutrien yang dimaksud:
- Karbohidrat, dari makanan pokok seperti nasi, kentang, jagung, ubi, dan lainnya.
- Protein hewani, dari daging sapi, daging ayam, ikan, dan telur.
- Protein nabati, dari kacang-kacangan dan olahannya, seperti tahu dan tempe.
- Lemak sehat, seperti alpukat dan minyak zaitun.
- Vitamin A, dapat diperoleh dari wortel, apel, dan pisang, atau ubi jalar.
- Vitamin C, bisa diperoleh dari buah dan sayuran, seperti jeruk, papaya, dan brokoli.
- Zat besi, bisa didapatkan dari hati ayam atau sapi, dan sayur bayam.
- Folat, bisa dari buah pisang dan sayuran berdaun hijau gelap
Di usia 9 bulan bayi mulai beralih ke menu makanan yang bervariasi dan bertekstur kasar. Ini karena kemampuan makan si kecil di usia 9-11 bulan semakin membaik. Bayi sudah mulai bisa menggigit, meraih, menggenggam dan memasukkan makanan ke dalam mulutnya, Bunda.
Berikan makanan yang lembut seperti nasi tim atau yang dicincang halus, dicacah, dan diiris-iris. Jika bayi bunda berusia 9 bulan – 11 bulan, berikut resep MPASI yang bisa dijadikan ide untuk memasak:
1. Sop sapi senerek
Sop Senerek merupakan makanan khas Magelang, rasanya segar dan bisa Bunda olah menjadi makanan Si Kecil. Berikut resepnya dikutip dari buku Resep Soto dan Sop Daging Kuah Bening Paling Gampang karya Dapur Kirana:
Bahan:
- 500 gr daging sapi has dalam,potong-potong
- 1 1/2 liter ai, untuk merebus
- 300 gram kacang merah, rebus tersendiri
- 1 buah tomat, potong-potong
- 3 batang wortel, kupas, potong-potong
- 1 buah bawang bombai, cincang
- 3 siung bawang putih, cincang
- 3 butir cengkeh
- 1/2 sdt pala bubuk
- 1 sdt merica bubuk
- Garam secukupnya
- Kaldu bubuk secukupnya
- 5 sdm minyak, untuk menumis
- Bawang goreng secukupnya
- Irisan daun bawang dan seledri secukupnya
Cara membuat:
- Rebus daging hingga empuk. Tumis bawang bombai dan bawang putih hingga harum dan berwarna kuning kecokelatan. Masukkan ke dalam kaldu rebusan daging.
- Tambahkan cengkeh, bubuhi pala bubuk, merica bubuk, garam, dan kaldu bubuk. Aduk dan masak hingga mendidih.
- Masukkan kacang merah, tomat, dan potongan wortel. Masak kembali hingga matang dan bumbu meresap. Angkat.
- Tuang ke dalam mangkuk saji. Taburi bawang goreng dan irisan daun bawang seledri.
- Untuk bayi, sesuaikan tekstur bersama dengan nasi ya, Bunda.
2. Nasi tim bayam hati sapi
Bayam kaya akan asam folat yang penting untuk pertumbuhan anak, sementara hati sapi kaya zat besi dan protein. Berikut resep nasi tim bayam hati sapi, dikutip dari buku 1.500 Resep Masakan Sehat untuk Bayi hingga Manula karya Tuti Soenardi:
Bahan:
- 650 ml air
- 20 gr beras
- 25 gr hati sapi, potong kecil-kecil
- 25 gr tempe, potong kecil-kecil
- 1 sdt minyak sayur
- 1 sdt minyak sayur
- 1 sdt keju parut
Cara membuat:
- Masak beras, hati sapi, dan tempe dengan air, aduk hingga kental dan menjadi bubur.
- Masukkan bayam dan tomat ke dalam bubur, masak sambil aduk hingga kental, angkat. Tambahkan minyak sayur dan keju, aduk hingga rata.
- Dinginkan bubur, kemudian blender hingga halus.
- Berikan nasi tim kepada bayi.
3. Nasi tim ikan salmon
Ikan mengandung protein dan asam lemak Omega-3 yang bagus untuk perkembangan otak Si Kecil. Masih dari buku resep sebelumnya, berikut resep nasi tim ikan:
Bahan:
- 650 ml air
- 20 gr beras
- 25 gr daging ikan salmon, potong kecil-kecil.
- 25 gr tempe, potong kecil-kecil
- 25 gr daun kangkung, potong kecil
- 1 sdt minyak olive, bisa juga minyak sayur
- 1 sdt keju parut
Cara membuat:
- Masak beras, ikan salmon, tempe dengan air. Aduk hingga kental dan menjadi bubur
- Masukkan daun kangkung dan tomat ke dalam bubur, masak sambil aduk hingga kental, angkat. Tambahkan minyak olive dan keju, aduk hingga rata.
- Dinginkan bubur, kemudian blender hingga halus.
- Berikan nasi tim kepada bayi menggunakan sendok kecil.
4. Nasi tim soto daging
Daging merah seperti sapi, kambing, dan lainnya merupakan sumber protein, lemak, dan mineral yang baik untuk bayi. Berikut resep nasi tim soto daging:
Bahan:
- 75 gram nasi, kukus hingga menjadi nasi tim
- 50 gram daging sapi, potong kecil-kecil
- 1/2 butir telur rebus
- 1 batang serai
- 1 batang daun bawang, potong kecil-kecil
- 2 lembar daun jeruk
- 1 sdt garam (jika diperlukan)
- 1/2 sdt gula (jika diperlukan)
- 300 ml air untuk merebus
- 7,5 ml minyak jagung untuk menumis
- 1 tomat besar, iris tipis
- Bawang goreng secukupnya
Bumbu halus:
- 3 siung bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 1/2 kemiri
- 1/2 sdt ketumbar
- Kunyit dan jahe secukupnya
Cara membuat:
- Rebus daging sapi dengan api kecil hingga empuk. Tumis bumbu halus, lalu masukkan serai dan daun jeruk hingga harum.
- Masukkan bumbu yang sudah ditumis ke dalam panci berisi daging sapi.
- Masukkan gula dan garam, biarkan mendidih.
- Setelah matang, masukkan potongan tomat, daun bawang, dan taburan bawang goreng.
- Sajikan dengan telur rebus dan nasi tim.
5. Bubur Manado
Bubur Manado atau Tinutunuan kaya akan serat dan nutrisi. Apalagi, bubur ini juga seringkali ditambahkan ikan cakalang sebagai topping. Simak resep bubur Manado seperti dikutip dari buku Hidangan Lezat: Manado karya Tim Dapur Esensi.
Bahan:
- 250 gr beras cuci bersih, tiriskan
- 1,5 liter air
- 1 cm jahe, memarkan
- 2 batang serai, memarkan
- 2 sdt garam
- 250 gr jagung manis, pipil
- 50 gr daun bayam, siangi
- 50 gr daun kangkung, siangi
- 75 gr kacang panjang, potong 4 cm
- 200 gr ubi merah/labu kuning, kupas, potong dadu
- 300 lembar daun kemangi
- 50 gr ikan tongkol, goreng
Cara membuat:
- Didihkan air dalam panci, masukkan beras, serai, dan jahe. Masak hingga mendidih. Tambahkan garam dan masukkan jagung, aduk rata.
- Masak terus hingga matang, baru masukkan ubi/labu kuning. Tambahkan daun melinjo dan kacang panjang. Masak hingga ubi lunak, masukkan bayam, kangkung, dan daun kemangi. Aduk rata.
- Masak kembali beberapa menit hingga sayuran matang tapi tidak lembek.
- Sesuaikan tekstur dan hidangkan bersama tongkol atau cakalang goreng.
6. Nasi Tim Telur Puyuh
Kandungan lemak dan protein dari telur puyuh sangat baik untuk pertumbuhan bayi. Berikut resep nasi tim telur puyuh:
Bahan:
- Semangkuk nasi
- 25 gr daging ayam giling
- 5 butir telur puyuh
- Wortel parut secukupnya
- 1 sdm butter
- Bawang bombai secukupnya
- Air secukupnya
- 1 sdm kecap
Cara membuat:
- Panaskan butter, tumis bawang sampai harum.
- Masukkan daging ayam cincang lalu wortel parut. Masukkan air secukupnya dan kecap manis.
- Biarkan matang dan air meresap.
- Siapkan wadah tahan panas, masukkan bahan tumisan dan tambahkan nasi serta air kaldu.
- Kukus hingga matang kurang lebih 20 menit.
- Rebus telur puyuh terpisah.
- Angkat dan sajikan.
7. Sop Kacang Merah
Kacang merah memiliki dua nutrisi yang mungkin tidak dimiliki bayi yaitu folat & zat besi. Untuk itu, simak resep sop kacang merah yang dikutip dari buku 50 Resep Makan Peningkat Daya Tahan Tubuh Balita karya Lenny Jusup.
Bahan:
- 50 gr kacang merah segar, rebus hingga lunak, tiriskan
- 1 sdm margarin
- 1 siung bawang putih, cincang halus
- 50 gr daging sapi, cincang halus
- 50 gr wortel, potong kotak-kotak kecil
- 50 gr jagung manis, sisir bonggolnya
- Garam secukupnya
- 1/4 sdt biji pala bubuk
- 1 sdm saus tomat
- Air secukupnya
- 1 sdm tepung maizena, campur dengan sedikit air
- 1 sdt seledri cincang
Cara membuat:
- Cairkan margarin, tumis bawang putih hingga harum. Masukkan daging sapi cincang, aduk hingga daging berubah warna.
- Tambahkan wortel dan jagung manis, aduk kembali dan beri garam, biji pala, dan saus tomat.
- Masukkan air ke dalamnya, aduk dan masak hingga sayuran matang. Kentalkan dengan larutan tepung maizena sambil duduk perlahan, angkat.
- Sebelum dihidangkan taburi dengan cincangan daun seledri. Hidangkan hangat-hangat.
Setelah mengetahui beberapa resep MPASI untuk anak 9-11 bulan, yuk kita praktikkan di rumah, Bunda. Pada dasarnya anak tetap butuh diberikan makanan yang lembut ya meskipun sudah naik tekstur.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)
No responses yet