
GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease merupakan kondisi medis yang sering dialami orang dewasa. Tak banyak yang tahu, GERD ternyata juga bisa dialami bayi ASI, Bunda.
Perlu diketahui, GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Pada bayi, GERD bisa terjadi sebagai bentuk komplikasi dari gumoh.
“Gumoh atau refluks jika menyebabkan komplikasi disebut sebagai GERD,” kata Dokter Spesialis Anak Subspesialis Gastrohepatologi, dr. Himawan Aulia Rahman, Sp. A, Subsp. G.H, dalam acara Media briefing bersama RS Pondok Indah Group di Jakarta Pusat, Rabu (18/6/25).
Menurut Himawan, gumoh adalah kondisi naiknya isi lambung ke kerongkongan hingga keluar dari mulut secara pasif. Gumoh umumnya terjadi pada bayi kurang dari setahun. Nah, gumoh yang terlalu sering terjadi pada bayi bisa meningkatkan risiko GERD.
“Gumoh yang terlalu banyak bisa jadi GERD. Jadi, makin berat gumohnya, makin tinggi risiko GERD,” ujar Himawan.
“Gumoh ini paling sering terjadi di bawah satu tahun. Kalau sudah di atas satu tahun, bayi mulai duduk, dan MPASI, gumoh akan berkurang,” sambungnya.
Penyebab gumoh yang bisa menjadi GERD pada bayi
Gumoh pada bayi yang dapat menjadi GERD bisa terjadi karena beberapa penyebab. Berikut tiga penyebabnya:
- Bayi masih mengonsumsi jenis makanan masih cair, seperti minum ASI dan susu formula. Kedua jenis makanan cair tersebut mudah berpindah-pindah dalam tubuh bayi, sehingga mudah menyebabkan gumoh.
- Posisi bayi masih dominan tidur, di mana lambung dengan kerongkongan dan mulut berada dalam posisi yang sama. Hal itu membuat makanan yang dikonsumsi Si Kecil mudah sekali naik ke atas kerongkongan.
- Saluran cerna bayi belum berkembang sepenuhnya, sehingga rentan mengalami masalah pencernaan seperti gumoh.
Gejala GERD pada bayi
Berikut beberapa gejala GERD pada bayi yang perlu Bunda waspadai:
- Bayi rewel
- Tidak mau menyusu
- Berat badan sulit naik
- Batuk berulang
- Muntah darah
Pada anak, GERD dapat ditandai dengan nafsu makan menurun, berat badan sulit naik, batuk berulang, dan sakit di ulu hati. Bila anak mengalami gejala GERD, Bunda bisa memeriksakannya ke dokter ya.
Perlukan pemeriksaan endoskopi bila anak mengalami masalah pencernaan, seperti muntah atau gumoh?
Pemeriksaan endoskopi dapat dilakukan pada anak yang mengalami masalah pencernaan. Namun, pemeriksaan dilakukan tergantung dengan indikasi, Bunda.
Ada beberapa indikasi kuat anak biasanya memerlukan pemeriksaan endoskopi, yakni perdarahan di saluran cerna, seperti muntah darah atau BAB berdarah, sakit perut yang lama atau lebih dari tiga bulan tanpa tahu penyebabnya, diare yang tak kunjung sembuh atau lebih dari dua minggu, dan muntah berulang.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/fir)
No responses yet