Kaya33 – Anjuran Dokter untuk Terapi Suplementasi Fe pada Anak dengan Anemia Defisiensi Besi

Anak minum obat
Jakarta

Anemia defisiensi besi dapat dialami anak setelah lahir. Bila tidak ditangani, kondisi tersebut bisa menyebabkan gangguan perkembangan termasuk masalah pada motorik anak, Bunda.

Menurut data dari World Nutrition Journal tahun 2021, prevalensi anemia anak usia kurang dari 5 tahun di Indonesia mencapai 38,5 persen. Sementara dalam studi di International Neurourology Journal tahun 2024, dijelaskan bahwa 50 persen penyebab anemia adalah anemia defisiensi besi.

Anemia defisiensi besi pada anak dapat terjadi karena persediaan besi yang kurang pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR), bayi kembar, perdarahan fetus, atau ibu dengan riwayat anemia defisiensi besi. Menurut Prof. Dr. dr. Harapan Parlindungan Ringoringo, Sp.A, Subsp.H.Onk(K), ibu yang memiliki riwayat anemia juga cenderung melahirkan bayi dengan kondisi serupa.

“Disertasi saya pernah membandingkan 121 bayi yang lahir dari ibu tanpa anemia dan sekitar 180 bayi lahir dari ibu dengan anemia. Itu anaknya saya ikuti selama enam bulan. Ternyata, ibu dengan riwayat anemia ada yang melahirkan bayi dengan anemia dan tidak anemia. Begitu juga dengan ibu tanpa riwayat anemia, ada yang bayinya anemia dan tidak anemia,” kata dokter yang akrab disapa Parlin ini dalam media briefing bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dengan tema Anemia bersama Anak via Zoom, Selasa (17/6/25).

“Tidak signifikan, tapi memang cenderung bayi yang lahir dari ibu dengan anemia akan mengalami anemia,” sambungnya.

Anemia defisiensi besi pada anak dapat ditandai dengan kehilangan nafsu makan, pucat, sering terlihat lesu, sesak napas, infeksi berulang, hingga bertumbuhan terhambat.

Suplementasi besi untuk anak

Parlin mengatakan bahwa suplementasi zat besi berupa elemental dengan dosis 1 miligram per kilogram berat badan per hari (mg/kgbb/hari) dapat diberikan kepada semua bayi yang lahir aterm (cukup bulan) sejak lahir. Pemberian suplementasi ini menjadi penting di negara dengan prevalensi anemia defisiensi besi yang tinggi, Bunda.

“Rekomendasi dari IDAI tahun 2011, suplementasi besi diberikan kepada semua anak, dengan prioritas usia balita (0-5 tahun), terutama usia 0-2 tahun,” ujar Parlin.

Terapi pada anak dengan anemia defisiensi besi

Anemia defisiensi besi pada anak dapat diketahui dari pemeriksaan medis, seperti cek laboratorium untuk melihat kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Bila Hb anak rendah, maka dokter biasanya akan memberikan terapi sulplementasi besi (Fe) elemental 3 hingga 5 mg/kg/bb/hari dengan 2-3 dosis selama tiga bulan, serta ditambah reserve (Depo Fe) selama sebulan.

Terapi suplemen besi ini dilakukan bersamaan dengan pemenuhan vitamin C pada anak. Vitamin C dapat meningkatkan hingga 30 persen penyerapan zat besi dalam tubuh Si Kecil, Bunda. Sumber vitamin C bisa didapatkan dari makanan sehari-hari, seperti buah-buahan dan sayuran.

“Terapi ini diberikan bersamaan dengan makanan atau jenis buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C,” ungkap Parlin.

Setelah empat bulan terapi, dokter akan melakukan pemantauan pada kadar Hb anak. Jika hasilnya Hb tak kunjung naik, maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebabnya.

“Kalau anak ada anemia, itu diberikan terapi oleh dokter di Puskesmas, diperiksa empat bulan setelah terapi dan dipastikan suplemennya diminum dengan kepatuhan. Kalau Hb tidak naik, itu bisa terjadi karena kegagalan terapi atau sesuatu, seperti pada kasus thalasemia,” ungkap Parlin.

Pemberian ASI tetap disarankan pada bayi yang masih menyusu eksklusif. Namun perlu diingat, produksi ASI harian masih belum bisa mencukupi kebutuhan zat besi anak.

Demikian penjelasan tentang terapi suplementasi besi pada anak untuk mengatasi anemia defisiensi besi. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

tags
categories
No category

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest Comments

No comments to show.