Kaya33 – Lebih Mudah, Kini Bunda Bisa Pantau Zat Besi Si Kecil dengan Kalkulator Zat Besi

Young mother and daughter enjoying time together with smartphone at home
Jakarta

Kekurangan zat besi atau defisiensi zat besi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Kondisi ini perlu mendapat perhatian khusus karena berisiko menghambat kemampuan kognitif serta tumbuh kembang optimal anak.

Fakta memperlihatkan bahwa 1 dari 3 anak Indonesia berisiko kekurangan zat besi, karena tidak mengonsumsi makanan kaya Zat Besi. Bahkan sebuah survei juga menunjukkan bahwa 50 persen Bunda tidak tahu bahwa kekurangan zat besi dapat berdampak pada kepintaran anak.

Dokter Spesialis Anak, dr. Melia Yunita, MSc, SpA mengatakan, dalam lima tahun pertama kehidupan anak, perkembangan otak anak terjadi secara signifikan sehingga penting untuk memastikan asupan nutrisi lengkap untuk dukung kemampuan kognitif anak termasuk salah satunya mikronutrien zat besi. Selain sangat berperan dalam pembentukan hemoglobin (sel darah merah), sistem imun tubuh, membangun pertumbuhan otot, zat besi juga dibutuhkan untuk mengoptimalkan koneksi antar sel saraf dan pembentukan neurotransmitter yang mendukung kemampuan dan proses belajar anak.

“Namun sayangnya, masih banyak orang tua yang tidak menyadari peran penting pemenuhan asupan zat besi, bahkan cenderung mengabaikan gejala kekurangan zat besi yang jika dibiarkan akan berdampak pada penurunan fokus atau konsentrasi dan memori, lebih pasif karena gejala letih atau lesu, gangguan perilaku, sosio-emosional, perkembangan motorik dan juga lebih rentan sakit, sehingga nantinya dikhawatirkan dapat mempengaruhi kemampuan kognitif dan prestasi anak,” ujarnya.

Lebih lanjut dr. Melia mengungkapkan, agar asupan zat besi bisa terpenuhi dengan optimal, orang tua dapat memberikan asupan nutrisi lengkap dan seimbang yang kaya zat besi terutama protein hewani (zat besi heme) seperti daging merah, hati ayam, telur, ikan atau dari sumber nabati (zat besi non-heme) seperti kacang-kacangan dan bayam. Jika dibutuhkan untuk pemenuhan zat besi selain dari makanan harian sesuai dengan rekomendasi tenaga kesehatan dapat dilengkapi dengan susu pertumbuhan yang difortifikasi kombinasi zat besi dan Vitamin C untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi.

“Selain penerapan pola makan yang kaya zat besi, orang tua juga penting identifikasi dini faktor risiko kurang zat besi secara rutin pada anak dengan berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mengoptimalkan pencegahan dini masalah kekurangan zat besi anak,” ucapnya.

Sebagai upaya untuk mengatasi tantangan tersebut, Alfamart bersama SGM Eksplor meluncurkan Kalkulator Zat Besi yang terintegrasi dalam aplikasi Alfagift yang berlangsung di Alfamart MH Thamrin, Tangerang (4/6/2025).”Kolaborasi strategis ini menjadi langkah nyata SGM Eksplor dalam mendorong upaya preventif terhadap kekurangan zat besi pada anak,” ujar Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto.

Kalkulator Zat Besi merupakan alat bantu non-medis pertama di Indonesia yang dirancang untuk mengidentifikasi faktor risiko kekurangan zat besi pada anak. Dengan waktu hanya kurang dari 3 menit, hasil evaluasinya dapat diketahui secara praktis dan mandiri. Kalkulator Zat Besi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai alat pemantauan berkala sebelum dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh tenaga kesehatan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

tags
categories
No category

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest Comments

No comments to show.