Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the stormea domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo0323/38.181.63.138/wp-includes/functions.php on line 6121
Kaya33 – 3 Cara Stimulasi Anak Bagi Working Mom Menurut Dokter – Kaya33

Kaya33 – 3 Cara Stimulasi Anak Bagi Working Mom Menurut Dokter

mother holds her baby in eco-friendly diaper, conscious consumption and motherhood, eco-friendly swaddling systems and replacement of disposable diapers, faceless and close up
Jakarta

Menjadi seorang Bunda sekaligus wanita karier bukanlah hal yang mudah. Di tengah padatnya jadwal kerja, seorang Bunda tetap ingin memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang Si Kecil.

Salah satu hal penting yang tidak boleh terlewatkan adalah memberikan stimulasi yang tepat. Ketika anak mendapatkan stimulasi yang sesuai, mereka akan tumbuh dan berkembang secara optimal, baik secara fisik, emosional, maupun kognitif.

Stimulasi pada anak sangat berperan dalam membentuk kemampuan belajar anak. Namun, Bunda yang bekerja tentu memiliki waktu terbatas untuk membantu menstimulasi anak.

Meski begitu, bukan berarti Bunda sama sekali tidak bisa memberikan stimulasi untuk Si Kecil. Ada beberapa tips yang dibagikan oleh Dokter Spesialis Anak dari RS Pondok Indah-Bintaro Jaya, dr. Nitish Basant Adnani, BMedSc, M.Sc, Sp.A.

Cara stimulasi anak bagi working mom

Ketika berbincang dengan HaiBunda dalam Instagram Live, dr. Nitish membagikan beberapa tips menstimulasi anak untuk Bunda yang bekerja. Berikut ini deretannya:

1. Lakukan pada waktu luang

Dokter Nitish mendeskripsikan Bunda yang bekerja sebagai Bunda yang pergi di pagi hari dan pulang di sore atau malam hari. Ia pun menyarankan agar Bunda memberikan stimulasi pada Si Kecil di waktu pagi sebelum berangkat kerja atau malam hari sebelum anak tidur.

“Kan kalau kita working mom, berarti saya asumsikan mungkin di pagi dan siang harinya akan terpisah ya sama Bunda, ya. Berarti kan ketemu lagi antara pagi-pagi sebelum berangkat kerja, terus kalau tidak sore ya pas kembali dari kerja, dan malam sebelum tidur,” tutur dr. Nitish, baru-baru ini.

“Nah kalau kita sebagai kitanya sendiri, itu kita gunakan momen-momen tersebut berarti untuk stimulasi Si Kecil. Bisa di paginya sebelum siap-siap berangkat, atau sore dan malam sebelum Si Kecil tidur,” lanjut dr. Nitish.

2. Informasikan pada orang yang menjaga anak

Ketika Bunda terpisah dengan Si Kecil di siang hari, Bunda perlu informasikan cara menstimulasi anak kepada orang yang dititipkan. Misalnya saja pada babysitter maupun orang yang dipercaya Bunda untuk menjaga Si Kecil.

“Kemudian jangan lupa siapa pun yang merawat Si Kecil di rumah, berarti mesti kita titipkan juga nih cara-cara stimulasinya apa saja yang mesti dilakukan,” ungkap dr. Nitish.

3. Berikan stimulasi sesuai usia anak

Sebelum berangkat bekerja, pastikan Bunda memberitahu orang yang mengasuh anak untuk memberikan stimulasi yang sesuai dengan usia anak. Dengan begitu, anak bisa terstimulasi dengan baik.

“Misalnya kalau Bunda bekerja, di rumah Si Kecil sama nenek atau kakek. Berarti kita mesti titipkan sesuai dengan tahapan perkembangan. Tahapan usia Si Kecil sekarang sudah di usia berapa, kita mesti titipkan apa saja tips-tips stimulasi yang bisa dibantu oleh nenek dan kakek di rumah,” ujar dr. Nitish.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

tags
categories
No category

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest Comments

No comments to show.