Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the stormea domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/indo0323/38.181.63.138/wp-includes/functions.php on line 6121
Kaya33 – Sejarah Singkat RA Kartini yang Bisa Diceritakan pada Anak – Kaya33

Kaya33 – Sejarah Singkat RA Kartini yang Bisa Diceritakan pada Anak

Potret Kids Bangsawan Keluarga RA Kartini
Jakarta

Raden Ajeng Kartini atau yang akrab dikenal dengan R.A Kartini, merupakan salah satu tokoh pahlawan nasional Indonesia yang dikenal karena perjuangannya membela hak-hak perempuan, Bunda. Jerih payahnya ini pun bisa dijadikan sebagai kisah yang cocok diceritakan pada anak.

R.A Kartini lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Hari kelahirannya ini pun selalu diperingati sebagai Hari Kartini di mana orang-orang akan mengenakan pakaian adat berbagai daerah maupun kebaya.

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun akan merayakan Hari Kartini di sekolahnya. Selain berdandan mengenakan pakaian adat, Si Kecil juga biasanya melakukan pawai.

Supaya anak-anak tidak hanya merayakan Hari Kartini sebagai acara tahunan sekolah, Bunda bisa menceritakan kisah R.A Kartini pada Si Kecil. Hal ini bisa membuat anak lebih memahami tentang sejarah.

Sejarah singkat R.A Kartini

Dikutip dari buku Getar-Getar Jiwa Si Trinil dari Mayong Jepara karya Suparman S.Pd.I, S.Pd, nama R.A Kartini sangat dikenal oleh bangsa Indonesia, terutama kaum perempuan. Hal ini karena Kartini merupakan tokoh yang identik dengan emansipasi wanita Indonesia.

Tidak hanya menginginkan kesetaraan hak, kewajiban, kedudukan, dan peran di bidang sosial, Kartini juga terus mengupayakan pengajaran dan pendidikan bagi wanita. Bukan tanpa alasan, ia ingin wanita lebih cakap menjalankan kewajibannya sebagai seorang perempuan.

Kartini merupakan seorang anak dari ayah yang bernama Raden Mas Samingun Sosroningrat dan ibundanya bernama Raden Nganten Ngasirah. Karena Ngasirah bukan dari keturunan bangsawan, kedudukannya pun bukanlah istri utama, melainkan seorang selir.

Kartini sendiri mempunyai empat orang kakak yang semuanya adalah laki-laki. Kartini pun menjadi satu-satunya perempuan yang memiliki karakter lincah, mandiri, serta cerdas.

Menilik dari buku Pahlawan Indonesia karya Tim Penulis, diceritakan bahwa sebagai seorang perempuan, Kartini memiliki banyak keterbatasan, termasuk di bidang pendidikan. Kartini bahkan harus berhenti ketika sekolah dasar karena harus menjalani tuntutan adat.

Keterbatasan dalam mengenyam pendidikan ini memotivasi Kartini untuk memajukan perempuan Indonesia. Kekecewaan Kartini dalam keadaan ini pun diceritakan langsung olehnya melalui surat kepada teman-temannya yang merupakan orang Belanda.

Surat ini sudah mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Kumpulan surat ini pun diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul Door Duisternis tot Licht oleh J.H. Abendanon, salah satu sahabat Kartini.

Buku ini kemudian diterjemahkan oleh Armijn Pane ke Bahasa Indonesia dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang. Pemikiran Kartini ini kemudian menjadi inspirasi tokoh-tokoh kebangkitan nasional.

Akhir hayat R.A Kartini

Kartini terpaksa menerima lamaran Raden Adipati Joyodiningrat yang ketika itu berusia 16 tahun karena melihat kondisi sang Ayah yang sudah sakit-sakitan. Setelah menikah, Kartini pun mendirikan sekolah gratis untuk anak gadis di Jepara. Sekolah ini kemudian berkembang dan ditiru oleh banyak kaum perempuan di tempat lain.

Ketika berusia 25 tahun, R.A Kartini pun melahirkan seorang putra yang diberi nama Raden Mas Sooesalit, tepatnya pada 13 September 1904. Meski begitu, kebahagiaan menjadi seorang Bunda tidak bisa dirasakan oleh Kartini sepenuhnya.

Dikutip dari buku R.A Kartini karya Imron Rosyadi, pada tanggal 17 September, dr. van Ravesteyn datang untuk memeriksakan keadaan Kartini. Namun, Kartini dalam keadaan baik dan tidak mengkhawatirkan. Tidak lama setelah sang dokter meninggalkan Kartini, tiba-tiba Kartini merasakan sakit yang luar biasa dari dalam perutnya. Ravesteyn pun langsung bergegas datang kembali.

Menurut sang dokter, perubahan kesehatan Kartini terjadi dengan sangat drastis dan mendadak. Setengah jam kemudian, dokter tidak bisa menyelamatkan nyawa Kartini.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

tags
categories
No category

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest Comments

No comments to show.